Perumpamaan Fibonacci
Sebuah cerita:
Si Badu (Namanya norak banget -_-“) punya sepasang kelinci kecil yang baru dibeli
(Seekor jantan dan seekor betina) ditempatkan dalam sebuah kandang untuk berkembang biak (Kita sebut pasangan kelinci yang pertama ini sebagai K1). Melewati bulan awal, pasangan kelinci K1 ini belum produktif, jadi total ada 1 pasang kelinci. Melewati bulan kedua pasangan kelinci ini juga belum produktif, jadi total kelinci tetap 1 pasang. Pada awal bulan ketiga, pasangan kelinci ini mulai melahirkan sepasang anak, jantan dan betina (Kita sebut pasangan baru lahir ini dengan K2). Jadi, pada bulan ketiga ada 2 pasang kelinci di dalam kandang. Dengan satu pasang kelinci yang produktif (hanya K1, K2 belum produktif).
Pada awal bulan keempat, pasangan kelinci K1 melahirkan sepasang kelinci lagi (Kita sebut pasangan baru ini dengan K3), pasangan kelinci K2 masih belum produktif. Jadi, pada akhir bulan keempat pasangan kelinci yang ada di dalam kandang ada 3 pasang.
Pada awal bulan kelima, pasangan kelinci K1 melahirkan sepasang kelinci lagi (Kita sebut pasangan K4) dan pasangan kelinci K2 juga melahirkan sepasang kelinci (Kita sebut pasangan kelinci K5) sehingga pada bulan kelima terdapat 5 pasang kelinci dengan 2 pasang kelinci produktif (K1 dan K2) dan 3 pasang kelinci tidak produktif (K3, K4 dan K5) bila dilanjutkan maka akan membentuk tabel:
Dari tabel diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa... kelinci-kelinci ini sungguh unik karena setiap melahirkan pasti sepasang (Becandanya gak asik. -_-).
Yak jadi, bisa dilihat bahwa bilangan pembiakan kelinci diatas membentuk deret fibonacci. Bilangan fibonacci ketiga didapat dari penjumlahan bilangan fibonacci pertama dan kedua. Bilangan fibonacci keempat didapat dari penjumlahan bilangan kedua dan ketiga. Apabila ditulis dalam bentuk rumus, maka:
Fibonacci n = fibonacci n-1 + fibonacci n-2
Perhatikan urutan perubahan fibonacci n-1 dan fibonacci n-2 pada tabel dibawah: